"Theather of Dreams", ya itulah julukan stadion tim papan atas Liga
Inggris, Manchester United. Stadion berkapasitas 72 ribu penonton ini
berlokasi jauh dari pusat kota Manchester.
Meski begitu, akses mencapai Old Trafford sangat mudah. Beragam
transportasi bisa dimanfaatkan, seperti bus atau kereta. Bagi wisatawan
tak akan nyasar karena petunjuk perjalanan menuju ke sana cukup mudah.
Selain itu, warga Manchester dengan ramah akan membantu Anda menuju Old
Trafford.
Jadi, bila Anda kebetulan berada di Manchester, rasanya tidak salah
menjadikan Old Trafford sebagai pilihan. Mengapa, di stadion ini tak
hanya menawarkan pertandingan seru dari setiap laga yang dijalani Iblis
Merah tapi juga tujuan wisata sepakbola.
Satu hal yang menarik yakni kita bisa menikmati museum sejarah MU serta
tur berkeliling stadion. Dengan mengeluarkan kocek sekitar 16 pounds
kita bisa menikmati perjalanan sejarah Manchester United sejak berdiri
hingga sekarang ini.
pengunjung dijamin tak akan bosan karena penataan etalase yang
menarik. Anda akan melihat secara langsung berbagai piala yang pernah
diraih, riwayat para pemain, serta banyak hal dalam menambah wawasan
tentang Manchester United.
Puas melintasi museum, saatnya masuk ke ruangan tunggu yang penuh
dengan layar interaktif sembari menunggu pemandu untuk memulai tur masuk
ke stadion. Tak lama, akhirnya muncul sang pemandu berbadan tinggi
besar, berumur sekitar 50-an tahun, berkacamata, menebar senyum ramah,
dan langsung memberikan arahan tur stadion pada sejumlah pengunjung.
Sang pemandu akhirnya membawa pengunjung memasuki salah satu tribun yang
ada di Old Trafford, kemudian menceritakan sejarah singkat Old
Trafford. Beberapa pengunjung terlihat antusias mendengarkan cerita sang
pemandu, namun tak sedikit tampak juga pengunjung yang asyik 'narsis'
dengan berfoto-foto.
"Maklum, kesempatan ini sangat langka dan mungkin tak bisa diulang
lagi berkunjung kesini," ungkap Ray, salah seorang pengunjung asal
Malaysia.
Dari satu tribun, berpindah ke tribun lain. Sepanjang perpindahan
itu, sang pemandu terus menjelaskan mengenai Old Trafford dan Manchester
United. Setelah mengitari tribun, tiba saatnya memasuki berbagai
fasilitas yang ada di dalam Old Trafford. Pengunjung ditunjukkan
mengenai ruang ganti pemain sebelum pertandingan.
Disini, sang pemandu bercerita mengenai apa yang dilakukan pemain
sebelum memulai pertandingan, apa yang dilakukan setelah pertandingan,
mengenai makanan, minuman yang diperbolehkan dan yang dilarang.
Usai menikmati ruang ganti pemain serta berfoto ria, kini giliran
pengunjung masuk ke dalam terowongan pertandingan, tempat dimana pemain
siap memasuki lapangan. Pengunjung tidak diperbolehkan berada di atas
lapangan Old Trafford. dengan alasan takut merusak rumput lapangan.
Selama kurang lebih satu jam, akhirnya tur stadion berakhir di Mega
Store, toko resmi sovenir MU. "Alhamdulillah," akhirnya ROL beserta para
pengunjung lainnya menuntaskan kesempatan yang sangat berharga dan
indah ini.
Satu kesimpulan yang ROL dapatkan, Old Trafford bukan hanya sebuah
lapangan sepakbola, tetapi juga sebuah tujuan wisata yang menambah
wawasan serta pengalaman. Dan tentunya ini sebuah pengembangan bisnis
menjanjikan bagi pengelolanya. Semoga kelak di Indonesia memiliki konsep
stadion sepakbola seperti ini, "Amin".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar